Teori Pemrosesan Informasi Berbantuan Media

Informasi adalah keterangan, pemberitahuan, atau berita. Informasi sifatnya menambah pengetahuan atau wawasan seseorang. Oleh karena itu, uraian dalam berita radio/televisi merupakan informasi, informasi terdiri beberapa jenis informasi atau macam-macam informasi yang terbagi atas empat yakni Informasi berdasarkan fungsi, informasi berdasarkan format penyajian, informasi berdasarkan lokasi peristiwa, informai berdasarkan bidang kehidupan, disetiap memiliki fungsi dan tujuan informasi pastinya. 

Jenis-Jenis Informasi :

A.    Informasi berdasarkan fungsi  adalah informasi berdasarkan materi dan kegunaan informasi. Informasi jenis ini antara lain adalah informasi yang menambah pengetahuan dan informasi yang mengajari pembaca (Informasi edukatif). informasi yang menambah pengetahuan, misalnya, peristiwa-peristiwa bencana alam, pembangunan daerah, kegiatan selebritis, dan sebagainya. Informasi edukatif contohnya tulisan teknik belajar yang jitu, tips berbicara di depan umum, cara jitu menjadi programmer komputer, dan sebagainya. 

B.     Informasi berdasarkan format penyajian adalah informasi berdasarkan bentuk penyajian informasi. Informasi jenis ini, antara lain berupa foto, karikatur, lukisan abstrak, dan tulisan teks. 

C.     Informasi berdasarkan lokasi peristiwa adalah informasi berdasarkan lokasi peristiwa berlangsung, yaitu informasi dari dalam negeri dan informasi dari luar negeri. 

D.    Informasi berdasarkan bidang kehidupan adalah informasi berdasarkan bidang-bidang kehidupan yang ada, misalnya pendidikan, olahraga, musik, sastra, budaya, dan iptek
.
Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran. Asumsinya adalah pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan Perkembangan merupakan hasil komulatif dari pembelajaran. Dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi yang kemudian diolah sehingga menghasilkan output dalam bentuk hasil belajar. Pembelajaran merupakan keluaran dari pemrosesan informasi yang berupa kecakapan manusia (human capitalities) yang terdiri dari: informasi verbal, keca- kapan intelektual, strategi kognitif, sikap, kecakapan motorik.

Model pembelajaran pemrosesan informasi adalah model pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas yang terkait dengan kegiatan proses atau pengolahan informasi untuk meningkatkan kapabilitas siswa melalui proses pembelajaran. Model ini lebih memfokuskan pada fungsi kognitif peserta didik. Model ini berdasarkan teori  belajar kognitif sehingga model tersebut berorientasi pada kemampaun siswa mem- proses informasi dan sistem-sistem yang dapat memperbaiki kemampuan tersebut. Pemrosesan informasi menunjuk kepada cara mengumpulkan/menerima stimuli dari lingkungan, mengorganisasi data, memecahkan masalah, menemuka konsep-konsep, dan pemecahan masalah, serta menggunakan simbol-simbol verbal dan non verbal. Model ini berkenaan dengan kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan berpikir produktif, serta berkenaan dengan kemampuan intelektual umum (general intellectual ability).

Teori Pemrosesan Informasi ini dikembangkan oleh Gagne seorang psikolog pendidikan berkebangsaan Amerika yang terkenal dengan penemuannya berupa condition of learning. Gagne pelopor dalam instruksi pembelajaran yang dipraktekkannya dalam training pilot AU Amerika. Ia kemudian mengembangkan konsep RobertM Gagne, Jerome Seymour Bruner, Albert Bandura dan Lev Vygotsky merupakan tokoh-tokoh penting yang telah mencetuskan berbagai teori pembelajaran dan memberi sumbangan yang besar dalam dunia pendidikan. Pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan hasil kumulatif dari pembelajaran.

Berdasarkan  temuan  riset  linguistik,  psikologi,  antropologi  dan  ilmu  komputer,  dikembangkan  model  berpikir.  Pusat  kajiannya  pada  proses  belajar  dan menggambarkan  cara  individu  memanipulasi  simbol  dan  memproses  informasi. Model belajar pemrosesan  informasi Anita E. Woolfolk  (Parkay & Stanford, 1992) disajikan melalui skema yang dikutip berikut ini.



        Model  belajar  pemrosesan  informasi  ini  sering  pula  disebut  model  kognitif information processing, karena dalam proses belajar  ini  tersedia  tiga  taraf struktural sistem informasi, yaitu:
1)      Sensory  atau  intake  register:  informasi  masuk  ke  sistem  melalui  sensory register,  tetapi  hanya  disimpan  untuk  periode  waktu  terbatas.  Agar  tetap dalam  sistem,  informasi  masuk  ke  working  memory  yang  digabungkan dengan informasi di long-term memory.
2)      Working memory: pengerjaan atau operasi  informasi berlangsung di working memory,  dan  di  sini  berlangsung  berpikir  yang  sadar.  Kelemahan  working memory  sangat  terbatas  kapasitas  isinya  dan memperhatikan  sejumlah  kecil informasi secara serempak.
3)      Long-term  memory,  yang  secara  potensial  tidak  terbatas  kapasitas  isinya sehingga mampu menampung seluruh  informasi yang sudah dimiliki peserta didik.  Kelemahannya  adalah  betapa  sulit  mengakses  informasi  yang tersimpan di dalamnya.

    Proses berpikir merupakan proses kompleks dan tidak dapat dilihat secara langsung bagaimana otak bekerja dan informasi di olah. Informasi yang diterima melalui alat indera akan dipersepsikan oleh bagian-bagian yang berfungsi secara khusus. Model pembelajaran pemrosesan informasi adalah model pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas yang terkait dengan kegiatan proses atau pengolahan informasi untuk meningkatkan kapabilitas siswa melalui proses pembelajaran.
Pemrosesan informasi untuk memindahkan informasi dari memori jangka pendek ke dalam memori jangka panjang disebut pengkodean atau encoding. Sementara itu, menyimpan informasi dalam memorijangka panjang tidak ada gunanya kecuali dapat ditemukan cara untuk mengaktifkan dan memanggil kembali informasi tersebut. Pemrosesan Informasi merujuk pada cara mengumpulkan/menerima stimuli dari lingkungan, mengorganisasi data, memecahkan masalah, menemukan konsep, dan menggunakan simbol verbal dan visual.

      Pembelajaran berbantuan media dapat diartikan sebagai aplikasi media yang digunakan dalam proses pembelajaran, untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemau-an belajar sehingga terjadi proses belajar yang sesuaitujuan dan terkendali asumsi yang mendasari teori kognitiftentang multimedia learning, yakni dual-channel (saluran ganda), limited capacity (kapasitas terbatas), dan  active-processing (pemrosesan aktif). Asumsi saluran ganda (dual-channel assumption) menyatakan bahwa manusia memiliki saluran terpisah bagi pemrosesan informasi untuk materi visual dan materi auditori. Informasi berupa kata-kata diterima oleh mata dan telinga, sedangkan gambar diterima oleh mata yang merupakan memori sensorik. Setelah diseleksi oleh memori sensorik, informasi diteruskan ke memori kerja. Di dalam memori kerja, informasi diorganisasikan untuk diintegrasikan yang selanjutnya diteruskan ke memori jangka panjang.

      Proses pembelajaran yang efektif terletak pada optimalisasi beban kognitif dalam kapasitas memori kerja siswa yang terbatas. Dalam mendesain pembelajaran perlu mempertimbangkan faktor kognitif. Teori yang membicarakan beban kognitif disebut teori beban kognitif. Sweller mengungkapkan, “Cognitive Load Theory (CLT) began as instructional theory based on our knowledge of human cognitive architecture” (Plass, Jan L.,Roxana Moreno, Robald Bruken, 2010: 29).
      Prinsip utama teori beban kognnitif adalah kualitas dari pembelajaran akan meningkat jika perhatian dikonsentrasikan pada peran dan keterbatasan memori kerja. R.C. Clark et al mengungkapkan bahwa terdapat tiga beban kognitif yang mempengaruhi kerja memori tersebut yaitu : beban kognitif intrinsic (intrinsic cognitive load), 2) beban kognitif germany (germany cognitive load) dan 3) beban kognitif extraneous (extraneous cognitive load) . Beban kognitif intrinsic bergantung pada tingkat kesulitan dari materinya seberapa banyak unsur yang ada  dan  bagaimana  mereka  berinteraksi satu  sama  lain.  Beban  kognitif  germany (germany  cognitive  load)  adalah  beban yang relevan atau menguntungkan yang dikenakan oleh metode pengajaran yang mengarah  pada  hasil  belajar  yang  lebih baik. Beban kognitif extraneous (extraneous cognitive load) bergantung pada cara pesan-pesan ins- truksional tersebut dirancang, yakni pada materi  tersebut  ditata  dan  disajikan (Kuan, 2010:6-7).

Permasalahan :
1. Jelaskan bagaimana proses penggunaan multimedia dapat menjadikan pengalaman dan pengetahuan yang didapatkan peserta didik bersifat long-term memory ?
2. Apakah pada teori pemrosesan informasi dengan bantuan media, terdapat kelebihan dan kekurangan? Tolong sebutkan dan jelaskan kelebihan dan kekurangan tersebut!
3. Seberapa besar dampak yang ditimbulkan oleh kekurangan dalam teori pemprosesan informasi berbantuan media ini, jelaskan!
3

Komentar

  1. saya ingin mencoba menjawab pertanyaa pertama saudara,
    Mekanisme otak dalam meneruskan sebuah informasi dari short-term memory ke long-term memory adalah dengan memahami informasi tersebut berdasarkan pemahaman sebelumnya, pengalaman sebelumnya, konteks yang pernah dialami dan dipahami sebelumnya, dan berdasarkan informasi-informasi yang telah tersimpan di long-term memory sebelumnya. Memahami informasi dan menyimpannya dalam long-term memory adalah proses mengkoneksikan informasi baru dengan informasi-informasi yang telah dipahaminya sebelumnya, menandainya, memberikan konteks terhadap informasi baru tersebut. 'Bola' informasi baru yang masuk ke ‘kamar’ short-term memory tadi seakan dicari sambungannya dengan 'bola-bola' informasi lainnya yang telah ada di ‘kamar’ long-term memory, kemudian diikat satu sama lain, ditandai, ditarik dari 'kamar' short-term memory dan disimpan ke ‘kamar’ long-term memory.

    artinya dalam pemekaian multimedia kita harus menggunakan bahasa yang dimengerti oleh sanga anak dimana materi yang kita sampaikan harus kita kaitkan dengan materi sebelumnya yang memang sudah pernah ada sebelumnya ini juga membangkitkan ingatan anak yang tersimpan dalam long term memory. selain itu media yang kita gunakan juga harus menarik sehingga materi yang kita sampaikan bisa langsung ditang oleh shor term memory dan teruskan ke long term memory,dan kita tidak boleh menghujani anak dengan informasi yang terlalu banyak disatu waktu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya ingin menambahkan jawaban dari saudari munika, dimana dalam pemilihan dan penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran perlu memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti: tujuan, materi, strategi, dan juga evaluasi pembelajaran. Karakteristik multimedia adalah:
      1. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur teks dan visual.
      2. Bersifat interaktif, yaitu memiliki kemampuan untuk mengakomodasikan respon pengguna.
      3. Bersifat mandiri, dalam pengertian member kemudahan dan kelengkapan isi
      dengan demikian, pengetahuan yang diperoleh oleh siswa dapat bersifat long term memory

      Hapus
    2. Saya ingin menambahkan sedikit tentang pertanyaan saudara no.1, Berdasarkan literatur yg saya baca, menurut Mayer (2009:64), mengasumsikan bahwa yang mendasari teori kognitif manusia memiliki saluran terpisah bagi pemrosesan informasi untuk materi visual dan materi auditori. Informasi yang diberikan melalui media kata-kata diterima oleh mata dan telinga, sedangkan media gambar(visual) diterima oleh mata yang merupakan memori sensorik. Setelah diseleksi oleh memori sensorik, informasi diteruskan ke memori kerja. Di dalam memori kerja, informasi diorganisasikan untuk diintegrasikan yang selanjutnya diteruskan ke memori jangka panjang.

      Hapus
    3. disini saya ingin menambahkan jawaban dari munika, dimana munika membahas mengenai pengetahuan dari sebuah pengalaman menjadi informasi long-term memory, saya akan menjelaskan bagaimana proses awal seseorang mampu memperoleh long-term memory nya dari pengetahuan yang baru didapat, Sensori memori mencatat informasi atau stimuli yang masuk melalui salah satu atau kombinasi panca indra. Bila informasi atau stimuli tidak diperhatikan akan langsung terlupakan, namun bila diperhatikan maka informasi tersebut ditransfer ke sistem ingatan jangka pendek. Sistem ingatan jangka pendek menyimpan infromasi atau stimuli selama kurang lebih 30 detik. Setelah berada di sistem ingatan jangka pendek, informasi tersebut dapat ditransfer lagi melalui proses rehearsal ke sistem ingatan jangka panjang untuk disimpan, atau dapat juga informasi tersebut hilang atau terlupakan karena tergantikan oleh tambahan informasi yang baru.

      Hapus
  2. Saya akan membantu menjawab permasalahan no 2 dimana kelebihan dan kekurangannya adalah sebagai berikut:
    Kelebihan teori pemrosesan informasi
    1. Dengan menerapkan teori pemprosesan informasi akan membantu meningkatkan keaktifan peserta didik dalam berfikir. Sehingga peserta didik akan didorong untuk berfikir di dalam kegiatan pembelajaran.
    2. Peserta didik akan berusaha untuk mengaitkan proses pembelajaran yang menarik dengan materi yang disampaikan.
    3. Guru dan pendidik di tuntut untuk kreatif dalam kegiatan pembelajaran. Guru dituntut dapat menyampaikan materi pembelajaran dengan metode belajar yang menyenangkan dan menarik sehingga peserta didik dapat menerima materi dengan baik, sehingga peserta didik akan mudah memahami dan mengingat materi yang disampaikan.
    Kelemahan teori pemrosesan informasi
    1. Apabila guru tidak dapat menyampaikan materi secara kreatif dan menarik maka peserta didik tidak dapat menerima materi yang disampaikan dengan baik sehingga tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai. Selain itu apabila ada peserta didik yang tidak aktif dalam proses pembelajaran maka guru akan sulit dalam menyampaikan materi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya ingin menambahkan jawaban saudari nida dari pertanyaan no.2 terkait adanya kelebihan pada teori pemrosesan informasi yaitu dpt membantu terjadinya proses pembelajaran sehingga individu mampu beradaptasi pada lingkungan yang selalu berubah , sedangkan kekurangan teori pemrosesan antara lain: (1)Tidak semua individu mampu melatih memori secara maksimal, karena setiap individu memiliki kemampuan daya ingat yang berbeda hal itu bisa dikarenakan kebiasaan ataupun faktor gen. (2)Proses internal yang tidak dapat diamati secara langsung, artinya disini bahwa informasi yang diterima tidak dapat diamati apakah siswa tersebut mengerti atau pura-pura mengerti ataupun hanya sekedar mengerti. (3)Kemampuan otak tiap individu tidak sama, hal ini seperti pada kekurangan nomor 1 tadi.

      Hapus
  3. Saya akan menjawab permasalah Anda yang ketiga diMana kerkurnagan teori pemrosesan informasi antara lain :
    1. Guru yang kurang kreatif akan membuat kegiatan belajar mengajar akan menjadi bosan.
    2. Apabila ada siswa yang mempunyai daya pikir kurang aktif, maka akan terjadi tidak singkron antara pendidik dan peserta didik.
    jadi dampak yang ditimbulkan tergantung kepada 2 Hal di atas serta berapa terpangurahnya siswa tersebut akan kedua Hal di atas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya ingin menambahkan dari jawaban saudari Desi mengenai dampak yang timbul dari kekurangan teori pemrosesan :
      Dampak yang ditimbulkan dari guru yang kurang kreatif dan menyebabkan siswa bosan adalah tidak terjadinya proses belajar mengajar sesuai dengan yang diharapkan, dimana jika siswa merasa bosan tentu konsentrasi nya terhadap pelajaran akan terganggu bahkan tidak memperhatikan pelajaran, dampak yang paling buruk adalah tidak tercapainya tujuan dari pembelajaran itu sendiri.

      Hapus
    2. disini saya ingin menambahkan sedikit bahwa apabila guru kurang kreatif maka pembelajaran yang dilaksanakan akan monoton sehingga hal tersebut dapat memperlambat konsentrasi siswa bahkan siswa dapat mengantuk dalam proses pembelajaran

      Hapus
    3. menambahkan, ketika informasi yang akan di sampaikan atau materi pelajaran akan di sampaikan, tentu siswa akan memproses informasi tersebut agar menjadi ingatan dan pemahaman baginya, namu apabila pada saat proses penyampaian materi terjadi gannguan, baik dari pihak siwa maupun guru maka proses belajar mengajar menjadai tidak efektif

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer